Forum Bangun Aceh (FBA)
  • Beranda
  • Tentang
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Dewan Pembina
    • Dewan Pengawas
    • Dewan Eksekutif
    • Mitra
  • Layanan
    • Pendidikan
    • TK and PAUD Nizamiya
    • Pemberdayaan Ekonomi
    • Disabilitas
    • Proyek ACBID
  • publikasi
    • Galeri
    • Cerita Perubahan
    • Buku dan Cerita Perubahan
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Tentang
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Dewan Pembina
    • Dewan Pengawas
    • Dewan Eksekutif
    • Mitra
  • Layanan
    • Pendidikan
    • TK and PAUD Nizamiya
    • Pemberdayaan Ekonomi
    • Disabilitas
    • Proyek ACBID
  • publikasi
    • Galeri
    • Cerita Perubahan
    • Buku dan Cerita Perubahan
  • Hubungi Kami

Cerita Perubahan


Picture

KSM Berkat Bersama Jaya

Cikal Bakal Koperasi Gampong Bak Dilip, Aceh Besar
Oleh Ayu 'Ulya
Picture

Potret Desa Pante Rawa

Desa Inklusif yang Ramah Disabilitas
Oleh Yelli Sustarina
Picture

Dari Hanif: Makna Belajar Teruraikan

Oleh Aula Andika Al-Balad 

Cerita lainnnya

Toziwa, Inovasi Kesehatan Jiwa Desa Bangka Jaya   (klik di sini)
Perempuan Tangguh Pembangkit Ekonomi Keluarga Zulfikar  (klik di sini)
Tetap Produktif Di Usia Senja  (klik di sini)
Keterbukaan dan Keikhlasan, Kunci Sukses Masyarakat Desa Bunien (klik di sini)
Bukankah Setiap Kita Butuh Teman (klik di sini)
KSM Inklusi Beumakmu, Wadah Kesejahteraan Masyarakat Rumpet (klik di sini)
Ruwaida Pulih Dari Sakit, Berkat Kesetiaan Suami Merawatnya​ (klik di sini)
KSM Makmur Jaya Bersama, Piyeueng (klik di sini)​

Cerita Mirna

Mirna dari Gampong Pante Rawa Kec. Sukamakmur

Picture
​Matanya memandang setiap orang datang di Meunasah Gampong pada malam itu. Maklum saja, dari pengeras suara, Geuchik Pante Rawa Yusrizal telah mengumumkan akan adanya sosialisasi Program dari Lembaga Swadaya Masyarakat dari Banda Aceh. Ia duduk tepat di sudut surau dengan didampingi oleh ibunya. Tangannya sesekali memperbaiki kerudung yang telahkusam itu. Ialah Mirna Wati (20), salah satu orang dengan disabilitas di Gampong Pante Rawa, Kecamatan Sukamakmur. Sejak lahir ia sudah tidak bisa mendengar, bahkan suara ibunya tidak pernah ia dengar.  Malam itu ia hadir pada sosialisasi program dari Forum Bangun Aceh (FBA), sebuah lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan orang dengan disabilitas di Aceh Besar. Sebagai orang dengan disabilitas rungu wicara, Mirna juga memiliki hambatan pada penglihatan. Pada malam hari Mirna tidak mampu melihat dengan jelas. “Nyan meunyoe malam sapue hana deueh di kalon, dumpue dipeupok” (kalau malam hari dia tidak bisa melihat sama sekali, semua ditabrak)” ungkap Kartini ibu Mirna kepada staff FBA untuk Kecamatan Sukamakmur pada pertengahan Oktober tahun lalu.

​Untuk persoalan pendidikan, Mirna hanya bisa sekolah sampai bangkukelas satu sekolah dasar luar biasa (SDLB) di Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar, sehingga sampai saat ini, Mirna Wati tidak mampu mengenal huruf dengan baik.Meski demikian, komunikasi dengan keluarganya selama ini dilakukan dengan bahasa isyarat seadanya, yang kadangkala tidak dapat dipahami oleh keluarganya sendiri. Mirna tidak mampu berkomunikasi dengan bahasa isyarat formal.Mirna merupakan anak ke-tiga dari empat bersaudara. Pada pertengahan April yang lalu ayahnyatelah meninggal dunia, sehingga sejak saat itu ibunyalah yang menggantikan posisi ayahnya sebagai tulang punggung keluarga.Mirna merupakan salah satu dari orang dengan disabilitas yang menjadi target intervensi pada Program ACBID, dimulai pada bulan Agustus 2018. Staff FBA yang bertugas di Kecamatan Sukamakmur telah melakukan penilaian awal terkait kondisi dan potensi yang dimiliki oleh Mirna Wati.

Setelah dilakukan penilaian secara mendalam, dengan melibatkan berbagai pihak baik keluarga, Geuchik dan pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Gampong Pante Rawa, FBA melakukan intervensi bidang sosial dan ekonomi untuk Mirna dan keluarganya. Dalam proses penilaianditemukan bahwa, Mirna sangat rentan secara sosial dan ekonomi, selain karena perempuan dengan disabilitas, dia juga berasal dari keluarga miskin. Karena Mirna tidak memiliki keterampilan, kemungkinan besar kemiskinan keluarganyaakan diwariskan kepadanya pada masa yang akan datang.  Secara ekonomi Mirna Wati bertumpu kepada keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Secara sosial Mirna sebelumnya tidak terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat. Sebagai perempuandengan disabilitas Mirna Wati juga belum pernah mendapatkan akses pendidikan ataupun keterampilan  dari pemerintah daerah maupun pemerintah desa.

Melalui program ACBID, Mirna telah mendapatkan akses modal dalam melakukan aktivitas ekonomi, Mirna mendapatkan pengembangan usaha sebagai pengrajin atap daun rumbia yang telahdiajarkan oleh keluarganya. Atap daun merupakan aktivitas ekonomi tambahan yang dilakukan oleh mayoritas Masyarakat Gampong Pante Rawa, sehingga tidak ada kendala dalam proses pemasaran.Selain itu, bagian dari upaya untuk kemandirian ekonomi, Mirna juga memperoleh dukungan bebek petelurdari FBA melalui program ACBID.
​
Dalam bidang sosial Mirna pada saat ini telah tergabung di dalam KSM inklusi Gampong Pante Rawa. Keanggotaannya dilatarbelakangi atas dorongan dari pengurus KSM Pante Rawa. Sejak bulan Maret 2019, Mirna telah menjadi salah satu pengrajin atap daun rumbia dengan pendapatan yang dimilikinya. Pada Bulan Juli 2019 Mirna juga akan mendapatkan pendapatan tambahan melalui usaha telur bebek asin,  yang akan dijual kepada KSM inklusi di Gampong Pante Rawa. “Jinoe yang boh eumpeuen itek harus Mirna, jipeugah nyan iteh jih” (Sekarang yang kasih pakan bebek harus Mirna, karena dibilang itu bebeknya) tutup Kartini dengan tawa. Dari hasil proses penilaian sampai dengan intervensi, kerjasama dengan stakeholder tingkat desa, keluarga dan Kelompok KSM inklusi di Gampong Pante Rawamemiliki peran penting, terutama dalam memenuhi hak-hak bagi orang dengan disabilitas.


Picture
​Copyright@ 2022, Forum Bangun Aceh (FBA), All Rights Reserved

tENTANG fba 

Forum Bangun Aceh (FBA) adalah organisasi non-pemerintah, non-partisan, berbadan hukum Yayasan. FBA didirikan sebagai organisasi lokal untuk respons bencana tsunami 2004. FBA kemudian bertransformasi menjadi organisasi pembangunan, dengan fokus utama di bidang pemberdayaan masyarakat dan pendidikan.

Kantor FBA

Jl. Tgk. Abdurrahman Mns. Meucap, No 50,
Desa Emperom, Kec. Jaya Baru,
Kota Banda Aceh 23237
Tel: 0651 - 45204
Email: info@fba.co.id