Program Ekonomi
Program Ekonomi adalah salah satu dari dua bisnis inti FBA yang sudah dikembangkan dan dilaksanakan sejak tahun 2005. Program ini ibaratnya seperti ‘perut’ yang harus tetap diisi secara berkelanjutan untuk tumbuh kembangknya jiwa dan raga manusia.
Pada fase awal rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tsunami 2004, program ekonomi FBA lebih kepada respons kemanusiaan untuk masyarakat korban dan terdampak. Mata pencaharian pada saat ini lebih kepada menguragi penderitaan dan menyalamatkan hidup. Kemudian secara bertahap FBA mulai menggunakan pendekatan ‘pemberdayaan berkelanjutan’, dengan menitikberatkan pada pengembangan aset-aset mata pencaharian. Pada setiap intervensi ekonomi, FBA selalu menekankan pentingnya ekosistem pendukung mata pencaharian, kontribusi dari penerima manfaat dan keluarga, serta dari masyarakat sekitar.
FBA mengaktifkan skema dana bergulir dan hibah untuk usaha individu, dan pemberdayaan lewat kelompok, yaitu kelompok swadaya masyarakat (KSM) Sampai saat ini, kelompok swadaya masyarakat masih menjadi salah satu pendekatan dalam pemberdayaan sosial dan ekonomi, temasuk untuk kelompok marjinal.
Sejak tahun 2017, FBA menerapkan pendakatan KSM untuk pemberdayaan orang dengan disabilitas secara inklusif. KSM telah menjadi salah satu pendekatan yang terbukti berhasil memberdayaakan masyarakat dengan atau tanpa disabilitas secara berkelanjutan.
Untuk pemberdayaan ekonomi individu, FBA menggunakan ragam skema dukungan seperti pelatihan, magang, modal usaha dalam bentuk barang/hewan/alat kerja. Selain itu, FBA juga mengadvokasi penyedia lapangan kerja, terutama di sektor nonformal, untuk membuka lowongan kerja. Kemudian menghubungkan pencari kerja, misalnya orang dengan disabilitas, dengan lowongan kerja yang ada.
Pada fase awal rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tsunami 2004, program ekonomi FBA lebih kepada respons kemanusiaan untuk masyarakat korban dan terdampak. Mata pencaharian pada saat ini lebih kepada menguragi penderitaan dan menyalamatkan hidup. Kemudian secara bertahap FBA mulai menggunakan pendekatan ‘pemberdayaan berkelanjutan’, dengan menitikberatkan pada pengembangan aset-aset mata pencaharian. Pada setiap intervensi ekonomi, FBA selalu menekankan pentingnya ekosistem pendukung mata pencaharian, kontribusi dari penerima manfaat dan keluarga, serta dari masyarakat sekitar.
FBA mengaktifkan skema dana bergulir dan hibah untuk usaha individu, dan pemberdayaan lewat kelompok, yaitu kelompok swadaya masyarakat (KSM) Sampai saat ini, kelompok swadaya masyarakat masih menjadi salah satu pendekatan dalam pemberdayaan sosial dan ekonomi, temasuk untuk kelompok marjinal.
Sejak tahun 2017, FBA menerapkan pendakatan KSM untuk pemberdayaan orang dengan disabilitas secara inklusif. KSM telah menjadi salah satu pendekatan yang terbukti berhasil memberdayaakan masyarakat dengan atau tanpa disabilitas secara berkelanjutan.
Untuk pemberdayaan ekonomi individu, FBA menggunakan ragam skema dukungan seperti pelatihan, magang, modal usaha dalam bentuk barang/hewan/alat kerja. Selain itu, FBA juga mengadvokasi penyedia lapangan kerja, terutama di sektor nonformal, untuk membuka lowongan kerja. Kemudian menghubungkan pencari kerja, misalnya orang dengan disabilitas, dengan lowongan kerja yang ada.