FBA Update
Peringatan Hari Disabilitas Se-Dunia
Peringatan Hari Disabilitas Sedunia atau Hari Difabel Internasional adalah peringatan internasional yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tahun 1992 dan diperingati setiap tanggal 3 Desember. Difabel atau disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya; suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan. Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal.
Tahun ini Forum Bangun Aceh (FBA) yang bekerjasama dengan CBM Indonesia dan yayasan PASKA Aceh serta didukung oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar akan melaksanakan kegiatan Hari Disabilitas Se-Dunia tanggal 8 Desember 2019 di Aula SMK Al-Mubarkeya Kab. Aceh Besar. Peringatan disabilitas kali ini, mengusung tema "SDM Unggul Indonesia Maju". Sama seperti tahun lalu, FBA merasa perayaan HDS dijadikan sebagai sarana advokasi terkait pemenuhan hak-hak setiap warga negara RI, termasuk masyarakat dengan disabilitas dan mengedukasi masyarakat umum untuk menghilangkan stigma terhadap disabilitas.
Kegiatan HDS tahun ini diisi dengan berbagai macam rangkaian kegiatan yang bisa diikuti seperti edukasi bahasa isyarat dan huruf braille, bazar serta pameran karya disabilitas, donor darah, lomba mewarnai inklusi serta ada doorprize nya juga, ayoo kita sukseskan dan kita dukung bersama kegiatan HDS 2019.
Tahun ini Forum Bangun Aceh (FBA) yang bekerjasama dengan CBM Indonesia dan yayasan PASKA Aceh serta didukung oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar akan melaksanakan kegiatan Hari Disabilitas Se-Dunia tanggal 8 Desember 2019 di Aula SMK Al-Mubarkeya Kab. Aceh Besar. Peringatan disabilitas kali ini, mengusung tema "SDM Unggul Indonesia Maju". Sama seperti tahun lalu, FBA merasa perayaan HDS dijadikan sebagai sarana advokasi terkait pemenuhan hak-hak setiap warga negara RI, termasuk masyarakat dengan disabilitas dan mengedukasi masyarakat umum untuk menghilangkan stigma terhadap disabilitas.
Kegiatan HDS tahun ini diisi dengan berbagai macam rangkaian kegiatan yang bisa diikuti seperti edukasi bahasa isyarat dan huruf braille, bazar serta pameran karya disabilitas, donor darah, lomba mewarnai inklusi serta ada doorprize nya juga, ayoo kita sukseskan dan kita dukung bersama kegiatan HDS 2019.
PEKERJA SOSIAL ACEH BESAR BICARA ISU DISABILITAS
Banda Aceh- Forum Bangun Aceh (FBA) mengadakan Rapat Koordinasi Pekerja Sosial Kecamatan di Aceh Besar untuk isu Disabilitas, di Hotel Kumala Banda Aceh, Selasa 26 Februari 2019. Acara ini diikuti oleh pekerja sosial dari enam kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Besar, yaitu Kecamatan Sukamakmur, Krueng Barona Jaya, Darul Kamal, Blang Bintang, Montasik dan Ingin Jaya.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi pekerja sosial di kecamatan tentang hak-hak disabilitas sesuai dengan UU no. 8 tahun 2016 yang mengatur tentang hak-hak disabilitas. Melalui rapat koordinasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran, serta dapat menyamakan visi dan misi dalam membangun masyarakat yang inklusi. Kata Nurul Asyura, koordinator program Aceh Community Based Inclusive Development (ACBID).
“ Mengingat, di masyarakat kita hari ini masih banyak disabilitas yang hidup di bawah garis kemiskinan. Jadi, kesadaran semua pihak sangat diharapkan untuk membantu meningkatkan taraf hidup disabilitas dengan begitu memudahkan kita mencapai masyarakat yang inklusi.” Tambah Nurul.
Saat ini kita mempunyai dana desa yang cukup besar, yang seharusnya dapat dinikmati oleh setiap kalangan masyarakat. Akan tetapi banyak pengambil kebijakan, pekerja sosial dan perangkat desa yang belum paham tentang hak-hak disabilitas yang seharusnya juga dapat menikmati penggunaan dana desa secara maksimal.
Rapat koordinasi ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Gampong (PMG) Kecamatan, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pendamping Desa bidang pemberdayaan, Pendamping Desa bidang teknik infrastruktur, Pendamping Program Aceh Besar Sejahtera (Pro-Abes), Pendamping Program disabilitas Kabupaten Aceh Besar.
“Diharapkan melalui rapat koordinasi ini, membentuk sinergisitas kinerja antar sektor di wilayah dampingan FBA sehingga mewujudkan masyarakat yang inklusi di Kabupaten Aceh Besar.” Tutup Asyura
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi pekerja sosial di kecamatan tentang hak-hak disabilitas sesuai dengan UU no. 8 tahun 2016 yang mengatur tentang hak-hak disabilitas. Melalui rapat koordinasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran, serta dapat menyamakan visi dan misi dalam membangun masyarakat yang inklusi. Kata Nurul Asyura, koordinator program Aceh Community Based Inclusive Development (ACBID).
“ Mengingat, di masyarakat kita hari ini masih banyak disabilitas yang hidup di bawah garis kemiskinan. Jadi, kesadaran semua pihak sangat diharapkan untuk membantu meningkatkan taraf hidup disabilitas dengan begitu memudahkan kita mencapai masyarakat yang inklusi.” Tambah Nurul.
Saat ini kita mempunyai dana desa yang cukup besar, yang seharusnya dapat dinikmati oleh setiap kalangan masyarakat. Akan tetapi banyak pengambil kebijakan, pekerja sosial dan perangkat desa yang belum paham tentang hak-hak disabilitas yang seharusnya juga dapat menikmati penggunaan dana desa secara maksimal.
Rapat koordinasi ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Gampong (PMG) Kecamatan, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pendamping Desa bidang pemberdayaan, Pendamping Desa bidang teknik infrastruktur, Pendamping Program Aceh Besar Sejahtera (Pro-Abes), Pendamping Program disabilitas Kabupaten Aceh Besar.
“Diharapkan melalui rapat koordinasi ini, membentuk sinergisitas kinerja antar sektor di wilayah dampingan FBA sehingga mewujudkan masyarakat yang inklusi di Kabupaten Aceh Besar.” Tutup Asyura
Peringatan Hari Disabilitas Sedunia
Peringatan Hari Disabilitas Sedunia (HDS) di Aceh tahun 2018 mengusung tema “Menuju Masyarakat Aceh Yang Iklusif dan Bermertabat”. Kegiatan akan berlangsung selama dua hari, yaitu 2 dan 3 Desember 2018. Untuk tanggal 2 Desember 2018, kegiatan akan dipusatkan di Lobby Politeknik Aceh, Banda Aceh. Selain cara seremonial, selama setengah hari pagi, akan ada pameran, pentas seni inklusif, donor darah, disability award, orientasi mobilitas, lomba mewarnai untuk anak-anak, kelas bahasa isyarat dan braille. Para peserta dan pengunjung acara diharapkan akan belajar banyak hal selama acara, diantaranya adalah tentang isu disabilitas dalam konteks Aceh hari ini.
Sedangkan tanggal 3 Desember, ada diskusi publik tetang isu disabilitas sesuai tema HDS yang akan dilaksanakan di Tower Cafe (sekarang La Tour Cafe), belakang KFC Simpang Lima, Banda Aceh. Kegiatan akan berlangsung selama setengah hari sore ini akan menghadirkan M. Nasir Jamil (anggota Komisi III DPR RI), aktivis disabilitas dan pejabat pemerintah Aceh. Siapa saja dipersilahkan untuk hadir dan terlibat aktif pada pada ke dua acara di atas.
Kegiatan diselenggarakan oleh Forum Bangun Aceh (FBA) bekerjasama dengan lintas lembaga, organisasi dan komunitas yang peduli dengan isu disabilitas di Aceh. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi ketua panitia bersama, Syaifullah HP: 0852-7742-2949.
Sedangkan tanggal 3 Desember, ada diskusi publik tetang isu disabilitas sesuai tema HDS yang akan dilaksanakan di Tower Cafe (sekarang La Tour Cafe), belakang KFC Simpang Lima, Banda Aceh. Kegiatan akan berlangsung selama setengah hari sore ini akan menghadirkan M. Nasir Jamil (anggota Komisi III DPR RI), aktivis disabilitas dan pejabat pemerintah Aceh. Siapa saja dipersilahkan untuk hadir dan terlibat aktif pada pada ke dua acara di atas.
Kegiatan diselenggarakan oleh Forum Bangun Aceh (FBA) bekerjasama dengan lintas lembaga, organisasi dan komunitas yang peduli dengan isu disabilitas di Aceh. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi ketua panitia bersama, Syaifullah HP: 0852-7742-2949.
Pelatihan Pembukuan Untuk KSM

FBA memberikan penguatan kapasitas lanjutan kepada pengurus KSM binaan melalui pelatihan pembukuan, yang diadakan pada tanggal 27-28 Oktober 2017 di Hotel Mannheim, komplek SMKN Banda Aceh. Pelatihan ini diikuti oleh 35 pengurus KSM yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara dari seluruh KSM binaan FBA.
Sebagian besar pengurus tesebut datang dari Gampong yang relatif jauh dari lokasi pelatihan. Sebut saja Ibu Sufnidar, dari KSM Jaya Makmur Bersama, Gampong Piyeung Kuweu, Kecamatan Montasik yang harus mengendarai sepeda motornya menuju lokasi pelatihan yang berjarak lebih kurang 20 km dari rumahnya. Lain Pula dengan Pak Yusri, ketua KSM Beumakmu, Gampong Rumpet, Krueng Barona Jaya yang harus meninggalkan pekerjaannya sebagai sopir becak online untuk mengikuti pelatihan ini.
Para Pengurus KSM yang sebagian besar adalah pempuan merasa bersyukur karena mereka belajar banyak tentang akuntansi dasar yang dapat diterapkan di KSM mereka. Para peserta menghabiskan banyak waktu selama pelatihan untuk belajar praktek pencatatan keuangan langsung, baik secara individu maupun berkelompok. Tiap-tiap pengurus diwajibkan untuk membawa semua dokumen pembukuan KSM mereka ke pelatihan untuk dibedah dan diperbaiki secara bersama-sama.
Sebagian peserta merasa bahwa dua hari belum cukup bagi mereka untuk dapat belajar ilmu pembukuan standar KSM. Oleh karena itu, FBA akan mengkaji kemungkinan untuk memberikan pelatihan pembukuan tambahan untuk semua pengurus KSM binaan.
Sebagian besar pengurus tesebut datang dari Gampong yang relatif jauh dari lokasi pelatihan. Sebut saja Ibu Sufnidar, dari KSM Jaya Makmur Bersama, Gampong Piyeung Kuweu, Kecamatan Montasik yang harus mengendarai sepeda motornya menuju lokasi pelatihan yang berjarak lebih kurang 20 km dari rumahnya. Lain Pula dengan Pak Yusri, ketua KSM Beumakmu, Gampong Rumpet, Krueng Barona Jaya yang harus meninggalkan pekerjaannya sebagai sopir becak online untuk mengikuti pelatihan ini.
Para Pengurus KSM yang sebagian besar adalah pempuan merasa bersyukur karena mereka belajar banyak tentang akuntansi dasar yang dapat diterapkan di KSM mereka. Para peserta menghabiskan banyak waktu selama pelatihan untuk belajar praktek pencatatan keuangan langsung, baik secara individu maupun berkelompok. Tiap-tiap pengurus diwajibkan untuk membawa semua dokumen pembukuan KSM mereka ke pelatihan untuk dibedah dan diperbaiki secara bersama-sama.
Sebagian peserta merasa bahwa dua hari belum cukup bagi mereka untuk dapat belajar ilmu pembukuan standar KSM. Oleh karena itu, FBA akan mengkaji kemungkinan untuk memberikan pelatihan pembukuan tambahan untuk semua pengurus KSM binaan.
Kegiatan Donor Darah

Sebagai bentuk solidaritas sosial, FBA kembali mengadakan kegiatan donor darah pada tanggal 9 Oktober di Kantor FBA di Desa Emperum, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh. Kegiatan donor darah ini adalah yang ke tiga kalinya dilaksanakan di Kantor FBA, dan merupakan hasil kerjasama antara FBA dan PMI Kota Banda Aceh.
Adapun calon pendonor ingin mendonor darahnya adalah 90 orang, yang terdiri dari unsur karyawan dan guru FBA, orang tua/wali murid, Kepolisian, warga desa sekitar, staff lembaga mitra, siswa dan mahasiswa. Total darah yang berhasil terkumpul adalah 29 kantong.
Kegiatan donor darah di FBA adalah agenda tiga bulanan FBA dengan tujuan untuk membantu lebih banyak orang yang membutuhkan darah di Banda Aceh dan sekitarnya. Direktur FBA menuturkan bahwa FBA secara konsisten akan berkontribusi untuk masyararakat Aceh, dan salah satunya adalah lewat kegiatan donor darah.
Adapun calon pendonor ingin mendonor darahnya adalah 90 orang, yang terdiri dari unsur karyawan dan guru FBA, orang tua/wali murid, Kepolisian, warga desa sekitar, staff lembaga mitra, siswa dan mahasiswa. Total darah yang berhasil terkumpul adalah 29 kantong.
Kegiatan donor darah di FBA adalah agenda tiga bulanan FBA dengan tujuan untuk membantu lebih banyak orang yang membutuhkan darah di Banda Aceh dan sekitarnya. Direktur FBA menuturkan bahwa FBA secara konsisten akan berkontribusi untuk masyararakat Aceh, dan salah satunya adalah lewat kegiatan donor darah.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi

FBA mengadakan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi untuk pengurus KSM, pada tanggal 23-24 September 2017 di Kantor FBA, Banda Aceh. Setelah KSM terbentuk, pengurus akan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan mengelola KSM. Salah satu pelatihan yang diberikan adalah pelatihan tentang kepemimpinan dan manajemen organisasi yang dalam konteks KSM.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari di Kantor FBA, diikuti oleh 40 pengurus yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara dari ke 13 KSM. Peserta dengan sangat antusias mengikuti rangkaitan sesi pada pelatihan tersebut dari sesi perkenalan tentang KSM, kepemimpinan, hingga tatakelola KSM yang baik. Sebagian besar dari pengurus KSM yang difasilitasi FBA belum pernah terlibat sebagai pengurus dalam KSM atau kelompok masyarakat lain yang sejenis. Ilmu dan semangat yang diperoleh selama pelatihan akan mendukung praktek kepemimpinan dan manajerial mereka di kelompok mereka. Pelatihan ini difasilitasi oleh praktisi usaha mikro-kecil dan organisasi KSM yang sudah berpengalaman memfasilitasi perkembangan KSM.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari di Kantor FBA, diikuti oleh 40 pengurus yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara dari ke 13 KSM. Peserta dengan sangat antusias mengikuti rangkaitan sesi pada pelatihan tersebut dari sesi perkenalan tentang KSM, kepemimpinan, hingga tatakelola KSM yang baik. Sebagian besar dari pengurus KSM yang difasilitasi FBA belum pernah terlibat sebagai pengurus dalam KSM atau kelompok masyarakat lain yang sejenis. Ilmu dan semangat yang diperoleh selama pelatihan akan mendukung praktek kepemimpinan dan manajerial mereka di kelompok mereka. Pelatihan ini difasilitasi oleh praktisi usaha mikro-kecil dan organisasi KSM yang sudah berpengalaman memfasilitasi perkembangan KSM.
Pelatihan Pembangunan Inklusif Disabilitas untuk Pemangku Kepentingan

Untuk meningkatan pemahaman dan peran pemangku kepentingan dalam konteks disabilitas, FBA kembali menggelar pelatihan pembangunan yang iklusif disabilitas untuk pemangku kepentingan di wilayah Aceh Besar. Pelatihan tahap II ini dilaksanakan pada tanggal 13-14 September 2017 di Hotel Hijrah, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.
Pelatihan ini dihadiri oleh pewakilan pemerintah Kabupaten Aceh Besar seperti Dinas Sosial, Biro KESRA SETDAKAB, BAPPEDA, DPMG, Baitul Mal, DINKOP &UMKM, dan lain-lain. Selain lembaga pemerintah, FBA juga mengundang organisasi penyendang disabilitas, media dan perwakilan organisasi yang penduli dengan isu disabilitas.
Secara umum pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendiskusikan konsep, kerangka kerja, koordinasi dan implementasi pembangunan yang inlusif disabilitas oleh lembaga pemerintah. Selain mendalami undang-undang terkait disabilitas, fasiltator memfasilitasi banyak presentasi, diskusi dan perumusan rencana tindak lanjut tiap perwakilan lembaga berdasarkan tugas pokok dan fungsi mereka masing-masing.
FBA berharap perwakilan lembaga yang telah membuat komitmen dan rencana tindak lanjut selama pelatihan ini, dapat terus berusaha mewujudkan pembangunan yang ramah dan inklusif disabilitas di tempat mereka bekerja.
Pelatihan ini dihadiri oleh pewakilan pemerintah Kabupaten Aceh Besar seperti Dinas Sosial, Biro KESRA SETDAKAB, BAPPEDA, DPMG, Baitul Mal, DINKOP &UMKM, dan lain-lain. Selain lembaga pemerintah, FBA juga mengundang organisasi penyendang disabilitas, media dan perwakilan organisasi yang penduli dengan isu disabilitas.
Secara umum pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendiskusikan konsep, kerangka kerja, koordinasi dan implementasi pembangunan yang inlusif disabilitas oleh lembaga pemerintah. Selain mendalami undang-undang terkait disabilitas, fasiltator memfasilitasi banyak presentasi, diskusi dan perumusan rencana tindak lanjut tiap perwakilan lembaga berdasarkan tugas pokok dan fungsi mereka masing-masing.
FBA berharap perwakilan lembaga yang telah membuat komitmen dan rencana tindak lanjut selama pelatihan ini, dapat terus berusaha mewujudkan pembangunan yang ramah dan inklusif disabilitas di tempat mereka bekerja.